Sunday, December 25, 2011

Inspektur Jenderal ?

"Tuan-tuan kuundang kemari, untuk mendengarkan sebuah berita yang tidak menyenangkan. Seorang inspektur pemerintah pusat, akan datang kemari untuk mengadakan INSPEKSI!."

"APAAAAA ??"

Ya, mendengar kata INSPEKSI pasti akan membuat para petinggi wilayah kalang kabut. Tak terkecuali Walikota. Beliau pasti orang yang paling gelisah.Yaaaaaah, setidaknya sampai dia mengetahui bagaimana cara meluluhkan hati "Inspektur" itu.

Well, itu tadi sepenggal dialog pembuka dalam naskah teater The Government Inspector atau Inspektur Jenderal karya Nikolai Gogol. Penuh dengan kegelisahan, kepanikan, bahkan ketakutan yang berujung dengan hilangnya kejujuran. 

Kali ini saya tidak akan membahas bagaimana isi naskah secara keseluruhan. Bagaimana mungkin Inspektur bisa datang secara tiba-tiba. Bagaimana pula kericuhan yang terjadi saat bertemu Inspektur. Dan mengapa Walikota  mengijinkan istrinya untuk selingkuh. Tapi, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya yang saat ini sedang mengikuti proses teater dalam naskah INSPEKTUR JENDERAL.

Sekedar informasi, nama saya Oge alias Ulenk dari Sanggar Seni LENTERA. Dalam naskah ini saya berperan sebagai Seorang Walikota yang terlahir dengan Nama asli Bangga Pribadi. Berumur kira-kira 45-an tahun, berbadan tegap besar, dan pastinya sudah memiliki istri dan juga seorang anak. Menurut hasil pembedahan naskah ini, sosok walikota disini memang sedikit patut dijadikan contoh karena sifatnya yang tegas, konsisten, selalu tenang dalam menghadapi masalah namun sedikit menyelipkan nepotisme. 

Karena dalam naskah kali ini walikota adalah seseorang dengan suku Batak. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas seorang aktor untuk melakukan pencarian karakter. Sedikit kemudahan menurut saya karena memang saat ini peran dengan suku Batak sudah banyak sekali di dalam sinetron-sinetron bahkan film-film indonesia. Jadi, saya hanya tinggal membayangkan bagaimana cara mereka berbicara sambil sesekali menggerak-gerakkan kepala dan membuka mulut sedikit agak lebar dari biasanya. Tapi, seklipun referensi karakter sudah cukup banyak, saya masih mengalami kendala dalam hal gestur dan artikulasi (Alaaaaamaak Keceplosan *guess who??* :D hahay). Kendala terberat untuk naskah ini adalah proses penghapalan dialog-nya. Fiuuuuhh, bayangkan saja naskah dengan ketebalan yang menurut saya luar biasa (40 halaman lebih) ini harus di hapal dalam jangka waktu 1 bulan kemudian diteruskan dengan blocking panggung dengan beberapa babak di tiap-tiap bagiannya.

Namun demikian, sekalipun semuanya terlihat begitu sulit dalam hal pencarian, pemantapan, dan penguasaan karakter saya sangat menikmati setiap proses  kreatifitas dalam naskah ini (begitupun naskah-naskah lainnya). Terima kasih untuk Sutradara Oleh Ka Ipin dari teater Copo yang selalu tabah menghadapi permainan saya  yang belum bisa melakukan apa yang ka ipin inginkan, serta para pemain yang sungguh sangat menginspirasi dan selalu memotivasi. Ka kais, Ka Imam, ka Hasby, Wahyu dan Shinta (kita trio kakula hehe :D), Cici, Icen, dan Yudha. SEMANGAAAAT !! POKOKNYA BESOK LENGKAP...... SIKAAAAAAAAAAAAAAT !!!!




Coming Soon 
February 2012 ....

2 comments:

wahyu ahmad said...

hahahahaha...SikaTTTTTTTT uleng

outrageous said...

SIkAAAAAAAAAAAT !!